Thursday, January 17, 2008

Hikayat Siti Mariah
Hikayat Siti Mariah merupakan satu-satunya karya sastra pra-Indonesia pada jaman tanam paksa (cultuur stelsel) antara tahun 1830-1890.
Buku ini karangan Hadji Moekti. Tidak diketahui siapa sebenarnya Haji Moekti, tidak diketahui juga apakah nama samaran atau nama sesungguhnya.
Hikayat Siti Mariah menduduki posisi yang cukup penting bagi sejarah perkembangan sastra pra-Indonesia karena merupakan satu-satunya karya sastra pra-Indonesia pada zaman tanam paksa (cultuur stelsel) antara tahun 1830-1890. Seperti yang tercantum dalam sampul buku tersebut yang berbunyi: "satu-satunya roman kurun 'tanam paksa' 1830-1890".
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu linguafranca. Pada masa itu atau saat Pemerintah Kolonial Hindia Belanda menjalankan politik etis, perkembangan sastra ditandai dengan adanya penggolongan sastra, yakni sastra yang "diakui" kekuasaan dan yang "tidak diakui" kekuasaan. Sastra dalam bahasa Melayu linguafranca masuk dalam kategori yang "tidak diakui" kekuasaan, akibatnya sastra tersebut dianggap sebagai sastra rendahan, bahkan Melayu linguafranca sering disebut sebagai Melayu pasar atau Melayu rendah
Pertama kali diterbitkan dalam bentuk cerita bersambung di surat kabar Medan Prijaji yang dipimpin RM Tirto Adhi Soerjo di Bandung antara tahun 1910-1912. Kemudian masih dalam bentuk cerita bersambung, kurang lebih 50 tahun kemudian Lentera menerbitkannya kembali antara kurun waktu tahun 1962-1965 dengan editor Piet Santoso Istanto. Diterbitkan kembali dalam bentuk buku oleh Hasta Mitra pada 1987, dengan editor Pramoedya Ananta Toer.

Pelarangan
Hikayat Siti Mariah diterbitkan kembali oleh Hasta Mitra dalam bentuk buku tahun 1987. Saat itu pada masa Orde Baru, tahun 1988, buku Hikayat Siti Mariah bersama buku Gadis Pantai karya Pramoedya, dilarang peredarannya oleh Kejaksaan Agung berdasarkan Surat Keputusan Kejaksaan Agung Nomor Kep-081/J.A/8/1988.
Pada tanggal 28 Agustus tahun 2000 berdasarkan Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor Kep-223/J.A/08/2000 mencabut pelarangan peredaran buku- buku karangan Pramoedya, termasuk di dalamnya buku Hikayat Siti Mariah. Tahun 2003 Hikayat Siti Mariah kembali diterbitkan oleh Penerbit Lentera Dipantara.

No comments: