Friday, August 10, 2007
Kertanagara, adalah raja terakhir Singhasari (1268-1292). Kertanagara adalah putera Wisnuwardhana (Ranggawuni). Pergantian kekuasaan dari Wisnuwardhana ke Kertanagara merupakan perpindahan kekuasaan secara damai di Singhasari. Kertanagara merupakan sosok yang dipandang sebagai penguasa Jawa pertama kali yang ingin menyatukan Nusantara. Masa pemerintahan Raja Kertanagara dikenal sebagai masa kejayaan Singhasari.
Salah satu politik luar negerinya yang terkenal adalah "Ekspedisi Pamalayu" yang bertujuan untuk memperkuat pengaruh dan persahabatan antara Singhasari dengan kerajaan-kerajaan di Sumatera dan memperkuat pengaruhnya di selat Malaka yang merupakan jalur ekonomi dan politik penting. Pada tahun 1275, Kertanagara mengirim utusan ke Melayu. Raja Kertanagara mengirimkan Arca Amoghapasa sebagai tanda dijalinkannya hubungan diplomatik (1286). Pada tahun 1284, Kertanagara mengadakan ekspedisi ke Bali, dan sejak itu Bali menjadi wilayah Kerajaan Singhasari.
Kertanagara dan agama
Dalam bidang agama, Kertanagara memperkenalkan penyatuan Syiwa-Buddha yang dikenal sebagai aliran Tantrayana. Aliran ini sangat unik karena disebutkan bahwa dalam melakukan ibadahnya dengan cara berpesta-pora, mabuk-mabukan, bahkan menikmati kesenangan dunia lainnya. Untuk itu, Kertanagara diabadikan dalam sebuah patung bernama patung "Joko Dolog". Patung tersebut kini terdapat di Taman Apsari, Surabaya. Kertanagara diwujudkan dalam bentuk Jina Mahakshobhya (Buddha) dan bergelar Cri Jnanaciwabajra, yang merupakan simbol penyatuan Syiwa-Buddha. Patung tersebut sebelumnya berasal dari situs Kandang Gajak, Trowulan, yang pada tahun 1817 dipindahkan ke Surabaya oleh Resident Baron A.M. Th. de Salis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment